Artikel

Pengabdian Akademisi UNS: Menuju Desa Wisata Mandiri dan Sejahtera

Sragen, 18 Juli 2024 – Universitas Sebelas Maret (UNS) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan desa-desa di Indonesia melalui program pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, tim akademisi dari UNS yang dipimpin oleh Miftachul Maarif, melakukan pengabdian di Desa Bagor, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen, dengan fokus pada penyusunan layout destinasi desa wisata menggunakan teknologi drone.

Agenda Koordinasi

Kegiatan pengabdian ini diawali dengan tiga kali agenda koordinasi yang melibatkan pihak-pihak terkait. Agenda koordinasi tersebut bertujuan untuk menyamakan visi dan misi dalam pengembangan desa wisata, serta memastikan keterlibatan aktif dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Pertemuan pertama diadakan di Balai Desa Bagor, dihadiri oleh perangkat desa dan tokoh masyarakat. Dalam pertemuan ini, Miftachul Maarif menyampaikan pentingnya pengembangan desa wisata yang berbasis budaya dan komoditas unggulan lokal, yaitu jagung.

Pertemuan kedua mengundang pihak dinas pariwisata dan badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) Sragen. Diskusi lebih mendalam mengenai rencana jangka panjang dan potensi kerjasama dengan pihak pemerintah daerah menjadi topik utama.

Pada pertemuan ketiga, koordinasi dilakukan dengan para pelaku usaha lokal dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Agenda ini bertujuan untuk menggali ide-ide inovatif dari masyarakat setempat dan memastikan dukungan penuh dalam proses pengembangan destinasi wisata.

Penyusunan Layout Destinasi Desa Wisata

Setelah agenda koordinasi selesai, tim melanjutkan dengan kegiatan penyusunan layout destinasi desa wisata. Dalam tahap ini, teknologi drone digunakan untuk mendapatkan gambaran detail dan menyeluruh dari kawasan yang akan dikembangkan. Penggunaan drone memungkinkan tim untuk melakukan pemetaan dengan akurasi tinggi, mengidentifikasi potensi spot wisata, serta merencanakan jalur akses dan fasilitas penunjang lainnya.

Proses pemetaan ini dilakukan secara bertahap, dimulai dari pengambilan gambar udara, analisis data, hingga penyusunan rencana layout. Tim berhasil mengidentifikasi beberapa titik potensial yang dapat dijadikan daya tarik wisata, seperti area persawahan jagung, situs budaya, dan panorama alam yang indah.

Miftachul Maarif menyatakan, “Dengan teknologi drone, kami dapat merancang layout destinasi wisata yang lebih efisien dan akurat. Kami berharap, dengan adanya rencana yang jelas dan terstruktur, Desa Bagor dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Sragen yang tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga melestarikan budaya dan lingkungan.”

Rencana Pengembangan Selanjutnya

Setelah penyusunan layout selesai, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan pembangunan fisik dan pengembangan program wisata. Tim akan terus berkolaborasi dengan pemerintah desa, dinas terkait, dan masyarakat untuk merealisasikan rencana ini. Program pelatihan bagi masyarakat lokal juga akan diadakan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mengelola dan mempromosikan destinasi wisata.

Program pengabdian ini tidak hanya berfokus pada pengembangan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Pelatihan mengenai manajemen pariwisata, pembuatan produk wisata berbasis jagung, dan pemasaran digital akan diberikan kepada warga desa. Diharapkan, dengan adanya program ini, masyarakat Desa Bagor dapat lebih mandiri dan sejahtera.

Universitas Sebelas Maret melalui program pengabdian ini berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi Desa Bagor dan desa-desa lainnya di Indonesia. Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, cita-cita untuk menciptakan desa wisata yang mandiri dan sejahtera bukanlah hal yang mustahil untuk diwujudkan.

Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Miftachul Maarif dan timnya adalah salah satu contoh nyata dari upaya perguruan tinggi dalam berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat. Melalui program ini, UNS tidak hanya memberikan ilmu dan teknologi, tetapi juga semangat dan harapan bagi desa-desa untuk berkembang menjadi destinasi wisata yang unggul dan berkelanjutan.

Artikel Terbaru